Jumat, 19 September 2008

Sampoerna Hijau Parade Bedug 2008 with Nidji













Minggu (14/9).Penampilan grup band papan atas, Nidji memang selalu dinantikan oleh para Nidjiholic. Selain penampilan sang vokalisnya ( Giring ) yang selalu atraktif, Nidji juga selalu membawa pesan – pesan sosial dalam setiap aksinya. Hal ini terbukti ketika di setiap jeda lagu, Giring selalu berpesan kepada Nidjiholic untuk selalu berbuat hal positif karena mayoritas Nidjiholic adalah anak baru gede (ABG). Pemilik nama lengkap Giring Ganesha ini menganggap bahwa pemuda adalah harapan bangsa. Pada kesempatan kali ini, Nidji tampil pada acara Sampoerna Hijau Parade Bedug 2008. Acara yang diselenggarakan atas kerjasama Sampoerna dan Deteksi Production ini dimulai pukul 14.00 wib ini diawali dengan lomba tabuh bedug yang diikuti oleh 10 kelompok finalis dan dilaksanakan hingga menjelang maghrib. Setelah beberapa saat menantikan waktu berbuka puasa dan sholat tarawih, acara dilanjutkan dengan menyuguhkan band pembuka dan hiburan lainnya untuk menyemarakkan suasana. Giliran Nidji menyapa penonton dengan membawakan lagu – lagu andalannya seperti Kau dan Aku, Arti Sahabat, Cinta Tak Pernah Sama, Bila Aku Jatuh Cinta, Pulang, Laskar Pelangi, Jangan Lupakan, Tuhan, Hapus Aku, dan Biarlah. Seperti dijadwalkan sebelumnya, Nidji yang menjadi band utama pada acara tersebut baru tampil pukul 22.00 wib. Antusiasme Nidjiholic yang sudah mulai memadati Alun – alun utara Solo sejak sore hari terpuaskan sudah dengan aksi panggung yang atraktif dari personil Nidji selama kurang lebih satu jam dan membawakan sekitar 10 lagu. Bagi Nidji yang pernah menyabet dua gelar bergengsi sekaligus yaitu pada ajang MTV Indonesia Awards 2006 dengan kategori (Most Favourite Group/Duo/Band dan Most Favourite New Artist) ini merasa sangat bangga menjadi bagian pada acara ini pasalnya tidak saja menjadi bintang tamu saja melainkan mereka ( Nidji ) merasa bisa selalu dekat Nidjiholic khususnya di Solo. Menurut Marketing dan Area Manager wilayah Solo, Agus Sobirin dalam kesempatan media briefing menuturkan, “ Acara ini memang dikonsep untuk menjaga dan melestarikan musik lokal, salah satunya adalah bedug. Dengan tema ‘Budaya Milik Rame – Rame’ dimaksudkan agar bahwa masyarakat sadar kalau bedug itu perlu dilestarikan karena bedug itu sendiri merupakan salah satu elemen budaya Indonesia.

Aura Kasih





Sabtu, 30 Agustus 2008 Hailai International & Executive Club ( HIEC ) Solo menggelar acara yang spektakuler. Dengan harga tiket dibandrol sekitar 50 ribu, HIEC dipenuhi pengunjung. Seperti dijadwalkan sebelumnya, acara kali ini dimulai pukul 22.00 dengan hiburan home band dan dancer. Ketika waktu menjelang dini hari giliran bintang tamu Aura Kasih, penyanyi wanita pendatang baru yang sempat santer diberitakan oleh infotainmen terkait video klip syur yang dibuatnya naik ke atas panggung. Aura Kasih membawakan 8 lagu andalannya seperti ‘harta cinta’ yang langsung disambut tepuk tangan paling meriah oleh penonton. Dan dilanjutkan dengan lagu ‘demi cinta’, ‘long distance’, ‘puncak asmara’, ‘tergila-gila’, ‘memory’, ‘mata keranjang’ semakin membuat suasana malam itu semakin semarak. Beberapa kali terlihat Aura Kasih menyapa dan mengajak penonton berdialog. Penyanyi yang sempat tinggal di solo ketika masih anak – anak ini mengaku paham dengan bahasa jawa tetapi tidak bisa untuk mengucapkannya, “ terlalu ribet “, candanya. Puncak acara tersebut terlihat ketika Aura Kasih mengajak beberapa penonton pria untuk ikut bergoyang dan menyanyi di atas panggung menyanyikan lagu andalannya ‘mari bercinta’ yang merupakan lagu penutup pada acara kali ini. Acara berdurasi 4 jam ini mungkin sebagai konser paling meriah dan terakhir sebelum umat muslim menyambut bulan ramadhan.

..untitled..








( 3 September 2008 ) Sekelompok mahasiswa seni rupa FKIP UNS yang menamakan dirinya DA’BANTINGSETIR menggelar sebuah acara yang dilaksanakan di sekitar City walk, Slamet Riyadi Solo. Mereka memulai dengan memainkan musik dan membawakan lagu serta puisi yang bertemakan sosial. Menyelamatkan bumi dari ancaman global warming sering mereka ucapkan. Tak lupa mereka meneriakkan anti korupsi yang dianggap sebagai kehancuran bangsa. Menjelang maghrib saatnya mereka melakukan bakti sosial dengan membagikan beras kepada tukang becak di kawasan City walk. Sesaat kemudian, salah satu mahasiswa tersebut melakukan aksi yang mungkin agak ngeri untuk dilakukan yaitu menuang cat ke mulutnya dan meratakan cat tersebut ke jalan sepanjang city walk kurang lebih dua puluh meter. Ditengah – tengah aksinya mahasiswa tersebut meminta penonton untuk berapresiasi dengan menggambar atau melukis ditubuhnya. Hal ini membuat tubuh mahasiswa tersebut penuh dengan cat. Setelah sampai di sekitar Solo Grand Mall ( SGM ), mahasiswa tersebut menghentikan aksinya dan mendapat tepuk tangan yang meriah dari penonton dan rekan – rekannya. Acara ini dimaksudkan agar para pemuda sadar akan keadaan sosial yang ada dan berusaha untuk mencegahnya.